Friday, August 14, 2009

Voucher Pulsa Dilema Sektor

voucher pulsaVoucher pulsa produksi industri minyak dan gas bumi (minyak), dibagi dalam dua: industri serta industri hulu ke hilir. Industri hulu dalam eksplorasi dan eksploitasi. Sedangkan bagian hilir dari sebuah pabrik atau pengolahan minyak mentah untuk bahan baku atau produk siap untuk digunakan.

Tidak semua negara memiliki potensi untuk industri hulu, termasuk Indonesia dan sukses. Namun, ada karakteristik di hulu industri di Indonesia yang memerlukan perhatian: (1) berisiko tinggi, (2) membuat terbarukan, (3) membentuk anggaran negara, (4) memerlukan teknologi tingkat tinggi dan (5) tingginya biaya produksi. Jumlah empat dan lima di kode voucher pulsa nomor tersebut, dan realitas yang akhirnya menyebabkan tigalah dilema di Indonesia.

Sebagian besar pemain di industri hulu adalah pihak asing. Meskipun beberapa pihak eksplorasi dan eksploitasi, kadang-kadang perusahaan-perusahaan lokal seperti Medco. Namun, alat-alat produksi, seperti voucher pulsa fisik olah raga dan tentu saja di luar negeri.

Indonesia belum mampu menciptakan alat-alat produksi untuk industri hulu memerlukan bisnis voucher pulsa teknologi tinggi dan biaya tinggi. Di sisi lain, biaya modal di industri hulu atau produksi juga sangat tinggi. Setelah pengeboran minyak ada ratusan miliar rupees dan belum tentu menghasilkan hasil.

Peluang saat ini sumber produktif dibor tangki adalah sekitar 40%. Meskipun sepuluh tahun voucher pulsa meningkat, sekitar 10% tanpa resiko lebih besar hasilnya.

Jika sumber voucer pulsa tidak produktif sumur pengeboran minyak yang mahal, sangat tidak perlu. Dua hal yang menyebabkan sulit adalah daerah setempat aktor di industri hulu. Indonesia adalah negara peluang. J kemirisan sulit untuk diatasi.

Untuk kebutuhan grosir voucher pulsa riil dari teknologi tinggi telah membuat hukum untuk transfer teknologi. Jika perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, dia harus angkat populasi di Indonesia, sebagai wakil ketua dari operasi ke luar negeri, Indonesia dan menggantikan kepala operasional dalam waktu 3 tahun. Namun, Undang-undang realitanya tidak berfungsi voucher pulsa.

No comments:

Post a Comment